Seperti dalam percintaan, di dalam sebuah persahabatan pun pasti bisa mendapatkan masalah. Etah itu berasal dari luar maupun dari dalam persahabatan itu sendiri. Tapi biasanya, masalah dalam sebuah persahabatan itu datang dari anggotanya sendiri. Kecil kemungkinan dari luar persahabatan. Dan biasanya masalah yang timbul adalah masalah percintaan. Memang kadang – kadang cinta bisa merusak persahabatan. Sekuat apa pun persahabatan itu, bisa dihancurkan.
Kali ini saya akan berbagi cerita tentang kisah persahabatan saya. Ini adalah cerita waktu saya masih duduk di bangku SMA.
Berawal dari hubungan pertemanan di dalam lingkungan sekolah dalam satu kelas. Awalnya diantara kami belum akrab. Belum ada kedekatan yang lebih. Bahkan mengenal satu sama lain pun belum.seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya kami pun jadi bersahabat. Awalnya, persahabatan kami hanya terdiri dari tujuh orang perempuan. Dan kami menyebutnya BABA. Namun, mengikuti waktu yang berjalan, kami berinisiatif untuk menyatukan satu kelompokpersahabatan yang sudah cukup dekat denagn kami. Namanya TUIT-TUIT. Dan dengan kesepakatan bersama dan dengan tujuan yang baik, akhirnya kami disatukan. Dan namanya pun diganti menjaBATU yang terdiri dari tujuh perempuan dan lima laki-laki.
Setelah kami menjadi satu, banyak hal yang kami lakukan bersama – sama. Tentnya hal-hal yang positif. Kami menjalaninya dengan senang hati. Susah senang bersama.
Tidak lama kami disatukan, mulai muncul masalah di antara kami. Tapi di sini hanya tiga orang yang terlibat. Sebut saja M< A< dan R. M adalah sahaqbat saya yang perempuan. Dia cantik, lucu dan baik. Di sini A dan R tertarik dengan M. awalnya tidak ada yang tahu masalah mereka. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya M pun cerita pada kami apa yang terjadi di antara mereka. Semenjak mereka saling mengetahui, hubungan persahabatan mereka mulai renggang. R dan A pun sudah mulai jarang bertegur sapa. Semua ini membuat anggota BATU yang lain menjadi bingung. Kami tidak tahu mana yang harus kami dukung. Karena mereka berdua adalah sahabat kami. Dan M pun tidak tahu harus memilih siapa. Karena dia takut menyakiti salah satu dari mereka berdua.
Cinta memang tidak bisa ditebak. Akhirnya dengan pemikiran yang matang, M pun mempunyai keputusan sypa yang harus dia pilih. Dan ternyata dia memilih A. Entah apa alasannya, kami tidak tahu. Hanya mereka yang tahu. Tapi, kami yakin keputusan yang diambilM pasti yang terbaik buat dia.
Tidak lama mereka jadian, mereka putus. Masalah datang dari A. selama dia berhubungan dengan M, dia dekat dengan perempuan lain. M tidak bisa terima itu semua. Mereka bertengkar. Dan mereka pun jadi saling diam. Jarang berkomunikasi lagi. Walaupun masih dalam satu persahabatan.
Tapi, seiring dengan berjalannya waktu. Kemudian M pun telah memiliki kekasih yang benar – benar mencintai dia. Hubungan mereka pun jadi normal kembali. Bagi R, cinta tidak harus memiliki. Dengan bersahabat, kitajuga bisa saling mencintai tanpa harus memiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar