Dalam menjalin sebuah hubungan, pasti ada saat – saat di mana kita bisa merasakan kebahagiaan dan juga merasakan kesedihan. Itu merupakan satu hal yang wajar. Karena jalan hidup manusia itu tidak selamanya lancar. Pasti ada masa di mana kita merasakan kesulitan.
Setiap manusia pasti pernah mempunyai masalah dalam hidupnya. Mustahil jika ada orang yang tidak pernah mempunyai masalah. Tapi semuanya itu tergantung dengan manusia itu sendiri. Apakah dia bisa menyelasaikannya dengan baik atau tidak. Syukur bisa menemukan solusi yang terbaik. Jika tidak, maka akan muncul masalah baru.
Kali ini saya akan berbagi sedikit cerita dari pengalaman hidup saya. Di sini saya akan berbagi pengalaman percintaan saya. Ya, walaupun ada sedikit perasaan malu untuk menceritakannya, tapi saya akan tetap berbagi untuk menjadikan cerita saya sebagai pelajaran untuk para pembaca.
Semua berawal dari pertemuan saya dengan dia. Awalnya, saya tidak pernah mengenal siapa dy, di mana rumahnya, dan di mana dia sekolah. Bahkan melihatnya pun saya baru kali ini.
Waktu itu, sepupu saya mengadakan acara buka bersama dengan teman – teman SMP nya. Saya dan keluarga pun turut datang ke rumahnya. Sekalian buka bersama keluarga kami. Di sinilah saya mulai mengenal dia. Walaupun hanya saling pandang saja, saya pun akhirnya mulai berkomunikasi dengannya.
Keesokan harinya dia datang menemui saya. Dengan cepatnya, dia langsung menyatakan cintanya pada saya. Tidak masuk akal memang. Tapi berhubung saya dan dia sedang ssendiri, apa salahnya untuk mencoba menjalin sebuah hubungan yang lebih baik. Walaupun mungkin di antara kami belum ada rasa yang lebih dari sekedar rasa suka. Dan akhirnya kami pun menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman.
Beberapa bulan pertama hubungan kami berjalan dengan baik. Kami bahagia menjalaninya.dan seiring berjalannya waktu, akhirnya timbullah perasaan sayang di antara kami. Selain itu, keluarga kami pun tmenyetujui hubungan kami.
Tapi ternyata semua tidak seindah yang saya harapkan. Semua jadi berubah.. tidak ada lagi kata sayang yang terucap dari bibirnya. Semua berawal dari kepergian ayahnya yang sangat ia cintai. Entah kenapa dia jadi seperti itu, saya pun tidak mengerti. Atau mungkin dia belum siap untuk menerima kepergian ayahnya??...
Selang sehari dari kepergian ayahnya, dia berusaha untuk mengakhiri hubungan kami. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat itu, saya tidak mengerti dengan sikap dia. Saya berusaha untuk memberikan penjelasan dan menenangkan dia agar dia bisa menerima semuanya dengan ikhlas. Dan akhirnya kami pun terus menjalani hubungan ini. Yah, walaupun dia tidak seperti dulu lagi.
Tapi ternyata, selang beberapa bulan dari kejadian itu, hubungan kami diuji kembali dengan adanya masalah baru. Dan masalah ini telah membuat saya benar – benar hancur.. saya tidak bisa menerima kenyataan ini. Terlalu berat untuk saya menerima kenyataan ini..
Waktu itu, dia datang kerumah saya dengan keadaan yang tidak seperti biasanya. Dia lemas dan wajahnya pucat. Apa dia sedang sakit?? Saya tidak tahu.saya terus memperhatikannya lebih dalam. Saya pun bingung apa yang terjadi sama dia. Saya curiga kalau dia sedang sakau. Tapi saya tidak mau suuzon terlebih dahulu. Saya menunggu penjelasan dari dia. Dan setelah beberapa jam, akhirnya dia mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padanya. Penjelasan dia benar – benar telah membuat saya shok. Bahkan sampai membuat saya tidak bisa mengontrol emosi saya sendiri.
Ternyata apa yang saya pikirkan tadi menjadi kenyataan. Dia sedang sakau. Dia menggunakan barang yang sangat dilarang. Saya tidak tahu harus berbuat apa lagi. Saya takut.. saya ben- benar tidak habis piker kenapa dia bisa melakukan itu semua.. padahal yang dia lakukan itu akan merusak dirinya sendiri… saya tidak bisa terima semua ini. Orang yang saya sayang ternyata malakukan hal yang sangat bodoh..
Setelah saya berusah untuk menenangkan diri saya, saya kembali meminta penjelasan dari dia, kenapa dia melakukan ini semua. Akhirnya, dia pun menjelaskan semuanya pada saya. Dia melakukan ini karena dia merasa kesepian. Hidupnya menjadi sepi semenjak kepergian ayahnya. Tidak ada lagi yang memprhatikan dia. Dia merasa tidak ada yang peduli sama dia. Karena bagi dia, ayahnya adalah segalanya buat dia. Selain itu, dia seperti itu karna factor teman. Dia bergaul dengan orang – orang yang kurang baik lingkungannya.
Tapi setelah dia mengakui semua, dia janji untuk berubah. Dia tidak mau mengecewakan ayahnya. Dan saya pun memberi kesempatan kedua untuk dia berubah. Karena jika tidak, mungkin dia akan melakukan hal yang lebih buruk dari saat ini.
Dan alhamdulillah dia telah menepati janjinya. Bagi dia, itu adalah sebuah masa lalu yang sanagt buruk untuknya. Semua itu ia jadikan sebagai pelajaran. Karena bagi dia, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tapi kita juga harus pandai untuk mencari solusi. Karena jika tidak, bukan solusi yang kita dapatkan. Melainkan masalah baru..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar