16 November 2009

Kehidupan tanpa Tanggung Jawab seorang Ayah

Jalan hidup setiap manusia pastinya berbeda-beda. Ada yang senang atau beruntung dan ada juga yang kurang beruntung.walaupun demikian, setiap orang pasti bisa menjalani dan mengatasi semua masalah dalam hidup mereka masing – masing. Semudah atau sesulit apapun itu. Dan mereka pun bisa mendapatkan solusi yang sangat baik untuk mereka.

Dalam setiap masalah harus dicari jalan keluarnya. Jika tidak, maka masalah baru akan muncul. Tapi biasanya setiap masalah pasti akan selalu ada solusinya.
Kali ini, saya akan memberikan sebuah contoh atau cerita sederhana yang berhubungan dengan masalah, konflik dan solusi.

Di cerita ini, ada sebuah keluarga yang bisa dibilang cukup harmonis. Itu pun kalau dilihat dari luar. Jika dilihat dari dalam, kita mana tahu. Keluarga ini memiliki dua orang anak. Dan semuanya perempuan. Di saat anak mereka yang pertama telah lulu sekolah menengah atas , di sini sudah mulai timbul konflik di dalam keluarga mereka. Di sini ada perbedaan pendapat antara anak dengan ayahnya. Ayahnya mau dia melanjutkan kuliah. Tetapi, anaknya ingin langsung bekerja. Mereka terus berdebat tentang hal ini. Dan akhirnya anaknya pun mengalah. Dan dia pun akhirnya melanjutkan kuliah.

Selang setahun dari masalah itu, timbul lagi maslah baru. Masalah ini masih berhubungan dengan anak yang pertama. Disaat anaknya naik tingkat, ada masalah yang datang dari ayahnya. Ayahmya tidak mau membayarkan uang kuliahnya lagi. Entah alasannya apa, dia pun tidak tahu. Dia berontak, dia kecewa dengan ayahnya. Terlebih lagi ayahnya telah mengecewakan keluarganya dengan memiliki istri baru. Seluruh keluarga hancur dengan sikap sang ayah yang selama ini telah menjadi pemimpin dan petunjuk bagi keluarga mereka.

Sekarang, anaknya tidak jelas dengan kegiatannya. Tidak tahu dia bekerja atau tidak. Dan tidak jelas pula dia bergaul dengan siapa dan seperti apa. Sekarang dia jadi tidak terurus. Seolah – olah dia diabaikan begitu saja oleh keluarganya. Tapi, satu yang saya tahu. Dia itu orangnya tegar, kuat, sabar dan optimis. Saya juga yakin sekarang dia sedang berusaha untuk membuktikan pada ayahnya bahwa dia bisa hidup tanp bantuan dari ayahnya..


Cerita di atas merupakan contoh cerita tentang konflik yang tidak menemukan solusi yang terbaik untuk semua pihak..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar